Minggu, 16 Maret 2008

Kandungan bahan aktif Dalam teh


Teh mengandung komponen volatile sebanyak 404 macam dalam teh hitam dan sekitar 230 macam dalam teh hijau. Komponen volatile tersebut berperan dalam memberikan cita rasa yang khas pada teh.

Komponen aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatile maupun yang nonvolatile antara lain sebagai berikut.

1. polyphenols (10_25%)

2. methylxanthines

3. asam amino

4. peptida

5. komponen organik lain

6. tannic acids (9_20%)

7. vitamin C (150_250 mg%)

8. vitamin E (25_70 mg%)

9. vitamin K (300_500 IU/g)


10. ß-carotene (13_20%)

11. kalium (1795 mg%)

12. magnesium (192 mg%)

13. mangan (300_600 ug/ml)

14. fluor (0,1_4,2 mg/L)

15. zinc (5,4 mg%)

16. selenium (1,0_1,8 ppm%)

17. copper (0,01 mg%)

18. iron (33 mg%)

19. calcium (7 mg%)

20. caffein (45_50 mg%)

(diolah dari berbagai sumber)

Polyphenols

Teh sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut polyphenols, termasuk di dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah ada pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh dan anggur.

Pada tanaman, flavonoids memberikan perlindungan terhadap adanya stress lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di samping sebagai pengendali hormon dan enzyme inhibitor.

Subkelas dari polyphenols meliputi flavones , flavonols , flavanones , catechins , antocyanidin , dan isoflavones . Turunan flavonols, quercetin dan turunan catechins, epi-catechin (EC), epigallo-catechin (EGC), epigallo-catechin gallate (EGCg) umumnya ditemukan di dalam teh. EGCg dan quercetin merupakan antioksidan kuat dengan kekuatan 100 kali lebih tinggi daripada vitamin C dan 25 kali vitamin E yang juga merupakan antioksidan potensial.

Berikut ini adalah komposisi poyphenol teh hijau dan teh hitam.

Komponen

Teh hijau (mg%)

Teh hitam (mg%)

Catechins

210

63

Flavonoles

14

21

Thearubigins

0

28

Undefined

266

273

Kafein

45

50

Sumber: International Symposium on Health and Tea , 1998

Pada teh hijau, catechins merupakan komponen utama, sedangkan pada teh hitam dan teh oolong, catechins diubah menjadi theaflavin dan thearubigins.

Vitamin

Kandungan vitamin dalam teh dapat dikatakan kecil karena selama proses pembuatannya teh telah mengalami oksidasi sehingga menghilangkan vitamin C. Demikian pula halnya dengan vitamin E yang banyak hilang selama proses pengolahan, penyimpanan, dan pembuatan minuman teh. Akan tetapi, vitamin K terdapat dalam jumlah yang cukup banyak (300-500 IU/g) sehingga bisa menyumbang kebutuhan tubuh akan zat gizi tersebut.

Mineral

Ternyata teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun mikro yang banyak berperan dalam fungsi pembentukan enzim di dalam tubuh sebagai enzim antioksidan dan lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teh merupakan sumber mineral yang menyehatkan.


Teh mengandung komponen volatile sebanyak 404 macam dalam teh hitam dan sekitar 230 macam dalam teh hijau. Komponen volatile tersebut berperan dalam memberikan cita rasa yang khas pada teh.

Komponen aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatile maupun yang nonvolatile antara lain sebagai berikut.

1. polyphenols (10_25%)

2. methylxanthines

3. asam amino

4. peptida

5. komponen organik lain

6. tannic acids (9_20%)

7. vitamin C (150_250 mg%)

8. vitamin E (25_70 mg%)

9. vitamin K (300_500 IU/g)


10. ß-carotene (13_20%)

11. kalium (1795 mg%)

12. magnesium (192 mg%)

13. mangan (300_600 ug/ml)

14. fluor (0,1_4,2 mg/L)

15. zinc (5,4 mg%)

16. selenium (1,0_1,8 ppm%)

17. copper (0,01 mg%)

18. iron (33 mg%)

19. calcium (7 mg%)

20. caffein (45_50 mg%)

(diolah dari berbagai sumber)

Polyphenols

Teh sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut polyphenols, termasuk di dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah ada pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh dan anggur.

Pada tanaman, flavonoids memberikan perlindungan terhadap adanya stress lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di samping sebagai pengendali hormon dan enzyme inhibitor.

Subkelas dari polyphenols meliputi flavones , flavonols , flavanones , catechins , antocyanidin , dan isoflavones . Turunan flavonols, quercetin dan turunan catechins, epi-catechin (EC), epigallo-catechin (EGC), epigallo-catechin gallate (EGCg) umumnya ditemukan di dalam teh. EGCg dan quercetin merupakan antioksidan kuat dengan kekuatan 100 kali lebih tinggi daripada vitamin C dan 25 kali vitamin E yang juga merupakan antioksidan potensial.

Berikut ini adalah komposisi poyphenol teh hijau dan teh hitam.

Komponen

Teh hijau (mg%)

Teh hitam (mg%)

Catechins

210

63

Flavonoles

14

21

Thearubigins

0

28

Undefined

266

273

Kafein

45

50

Sumber: International Symposium on Health and Tea , 1998

Pada teh hijau, catechins merupakan komponen utama, sedangkan pada teh hitam dan teh oolong, catechins diubah menjadi theaflavin dan thearubigins.

Vitamin

Kandungan vitamin dalam teh dapat dikatakan kecil karena selama proses pembuatannya teh telah mengalami oksidasi sehingga menghilangkan vitamin C. Demikian pula halnya dengan vitamin E yang banyak hilang selama proses pengolahan, penyimpanan, dan pembuatan minuman teh. Akan tetapi, vitamin K terdapat dalam jumlah yang cukup banyak (300-500 IU/g) sehingga bisa menyumbang kebutuhan tubuh akan zat gizi tersebut.

Mineral

Ternyata teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun mikro yang banyak berperan dalam fungsi pembentukan enzim di dalam tubuh sebagai enzim antioksidan dan lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teh merupakan sumber mineral yang menyehatkan.

2 komentar:

aries mengatakan...

thanks artikelnya...

http://www.3d-autodesk-inventor.blogspot.com/

Hyoo mengatakan...

Hello, I beg a permit to take this article as my class reference. Thank you indeed..